Sejak 10 Juni lalu, demam
The Conjuring 2 mulai melanda penggemar film. Drama horor ini pun melesat dan menduduki peringkat teratas
box office Amerika.
Banyak yang ingin tahu bagaimana sang sutradara, James Wan,
mengeksekusi sekuel film horor sukses tahun 2013 ini. Alasan lain yang
membuat penonton penasaran, adalah karena film ini diangkat dari kasus
nyata di Enfield, Inggris, di tahun 1977.
Kasus di Enfield ini menjadi satu hal yang istimewa. Tak cuma
masyarakat awam, para pakar pun beradu argumen tentang peristiwa yang
terjadi di rumah keluarga Hodgson tersebut. Dan, ini adalah kasus
supranatural kontroversial yang paling banyak dipublikasikan di Inggris.
Nyaris seluruh perjalanan peristiwa ini didokumentasikan, entah dalam
bentuk tulisan koran, video, rekaman suara, hingga catatan para pakar. James Wan yang
juga bertindak sebagai penulis skenario bersama Chad Hayes, David
Leslie Johnson, dan Carey Hayes, memanfaatkan beragam dokumentasi ini
sebagai basis menyusun cerita
The Conjuring 2.
Namun, mengingat film yang dibuat James Wan ini bukan film
dokumenter, tentu saja tak 100 persen bahan dari kisah nyata tersebut
diangkat secara murni dalam
The Conjuring 2. Ada yang sedikit dipelintir, bahkan ada yang diubah 180 derajat. Tentu demi dramatisasi.
Agar Anda tak sampai salah membedakan antara fakta dan fiksi dalam film ini,
Liputan6.com
akan memilah dua hal tersebut di halaman-halaman berikut ini. Sebagai
peringatan awal, tulisan ini mengandung sejumlah bocoran cerita
The Conjuring 2.
Ed dan Lorraine Warren
Dalam Film: Ed dan Lorraine Warren memimpin penyelidikan terhadap peristiwa di Enfield.
Fakta: Maurice Grosse, peneliti dari Society for
Psychical Research, adalah orang yang nyaris selalu menemani keluarga
Hodgson dalam kasus ini.
Di film The
Conjuring 2, peran Maurice Grosse ditenggelamkan
demi menaikkan Ed dan Lorraine Warren yang diperankan oleh Patrick
Wilson dan Vera Farmiga. Dalam film ini, karakter Maurice Grosse
diperankan oleh Simon McBurney.
Dilansir dari
Moviepilot, Senin (13/6/206) pasangan ini
hanya mengunjungi keluarga Hodgson selama satu hari di tahun 1978.
Setidaknya, dalam kunjungannya mereka sempat merekam kejadian kala Janet
Hodgson berbicara dengan suara lelaki tua yang janggal.
Guy Lyon Playfair, rekan Maurice Grosse yang membantunya menyelidiki
kasus Enfield, bahkan punya memori tak menyenangkan tentang pasangan
Warren. "Yang kuingat hanya Ed Warren mengatakan padaku ia bisa mendapat
banyak uang dari kejadian ini. Jadi kupikir, 'cuma ini yang aku ingin
tahu darimu', lalu aku pergi saja," katanya.
Entah kesaksian Playfair benar atau tidak, yang jelas sekarang
Lorraine Warren memang mendapat uang yang tak sedikit dari peristiwa
Enfield.
Pak Tua Bill
Dalam Film: 'Hantu' pria dalam peristiwa Enfield bernama Bill, sebelumnya adalah penghuni yang tinggal di rumah keluarga Hodgson.
Fakta: Faktanya, Bill Wilkins sebelumnya memang menempati rumah keluarga Hodgson.
Daily Mail, pernah melaporkan bahwa dalam salah satu episode
'kerasukannya', Janet Hodgson pernah berbicara mengenai cara kematian
Bill. "Beberapa saat sebelum aku mati, aku mengalami kebutaan, lalu aku
mengalami pendarahan otak dan aku jatuh tertidur dan aku meninggal di
atas kursi di pojokan lantai dasar," kata Janet Hodgson.
Anak Bill, Terry Wilkins, menyebutkan bahwa perkataan Janet Hodgson menggambarkan peristiwa kematian ayahnya dengan tepat.
Polisi pun Diusili
Dalam Film: Ada polisi yang menyaksikan kejadian supranatural di Enfield
Fakta: Salah satu hal yang pertama kali membuat
kasus Enfield begitu menarik perhatian, adalah bahwa polisi pun menjadi
saksi mata kasus ini.
Dalam film dokumenter
Interview with a Poltergeist dari
Channel 4,
seorang polwan bernama Carolyn Heeps yang menjadi saksi mata peristiwa
ini. Awalnya ia mengira laporan tersebut hanya keisengan anak-anak
Hodgson belaka.
Namun tak lama kemudian ia melihat sebuah kursi bergerak sendiri.
"Aku coba mencek apa ada kabel atau sesuatu di kursi tersebut, tapi tak
ada yang aneh di sana," ujarnya. Hal ini, bahkan tertuang dalam dokumen
sah yang ia tanda tangani.
Seperti dalam
The Conjuring 2, Carolyn Heeps lantas
menyarankan keluarga Hodgson untuk mencari bantuan dari pihak lain.
Manurutnya, kasus ini tak bisa ditangani oleh polisi.
Rekayasa Janet
Dalam Film: Janet merekayasa kejadian supranatural agar keluarganya tak dibunuh.
Fakta: Janet Hodgson memang pernah tertangkap kamera sedang memanipulasi kejadian supranatural yang terjadi di rumahnya.
Salah satu yang terbukti dengan jelas, adalah saat ia terekam sedang
membengkokkan sendok dan menyebutkan sebagai perbuatan si hantu. Rekaman
inilah yang menjadi senjata bagi para kaum skeptis, untuk menyatakan
bahwa peristiwa Enfield hanya
hoax belaka.
Belakangan, Janet Hodgson mengakui bahwa ia sempat iseng memalsukan
kejadian mistis di rumahnya. Pasalnya, ia merasa tidak enak saat banyak
penyelidik yang berkunjung ke rumahnya, namun tidak terjadi apa-apa.
Namun ia berkeras bahwa kasus menyeramkan di rumahnya itu benar-benar
terjadi.
Lantas, apa jawaban Janet Hodgson saat beberapa tahun kemudian ia
ditanya soal berapa banyak dari peristiwa Enfield yang merupakan
rekayasa? "Sekitar dua persen," kata Janet Hodgson kepada
The Telegraph.
Valak
Dalam Film: Setan berpakaian suster meneror Ed dan Lorraine Warren.
Fakta: Tidak ditemukan catatan mengenai keberadaan Valak, atau setan berwujud suster mengerikan dalam kasus Enfield.
Namun, Valak merupakan nama yang benar-benar dikenal dalam
demonologi, atau studi tentang iblis dan kepercayaan terhadap iblis.
Sejumlah literatur kuno memuat nama Valak alias Valac atau Volac.
Salah satunya adalah
Dictionnaire Infernal, literatur dari
abad ke-19 yang menyertakan deskripsi dan hierarki setan dan iblis.
Valak digambarkan sebagai pemegang kekuasaan tinggi di neraka, dan
memiliki 30 legiun pasukan.
Penampilan fisiknya bukan digambarkan sebagai suster, melainkan anak lelaki kecil bersayap yang menaiki naga berkepala dua.
Sofa Keramat
Dalam Film: Peggy Hodgson meninggal di sofa yang sama dengan tempat Bill berpulang.
Fakta: Peggy Hodgson meninggal karena kanker di
rumah tempat peristiwa itu terjadi, di atas sofa yang disebut Janet
sebagai tempat Bill menghembuskan nafas terakhir.
Peggy Hodgson meninggal di tahun 2003 karena rongrongan kanker
payudara. Ia, memang tetap tinggal di rumah itu hingga akhir hayatnya.
Di tahun 1978, seorang pendeta datang dan memberkati rumah tersebut.
Sejak itu gangguan di rumah keluarga Hodgson disebut menurun drastis,
meski gangguan tersebut masih tetap terjadi dalam skala kecil selama
beberapa dekade kemudian.