TRILOGI THE LORD OF THE RINGS
Review:Shire, sebuah perkampungan bangsa hobbit
yang hijau dan damai ini menjadi saksi awal kisah tentang petualangan
hebat seorang pembawa cincin dan para pengikutnya dalam setting
middle-earth ini bermula. Adalah Frodo Baggins (Elijah Wood), seorang
hobbit kecil yang mendapatkan kehormatan mengemban tanggung jawab maha
besar membawa ‘One Ring’ milik sang penguasa kegelapan, Sauron untuk
dihancurkan di kawah Mount Doom, Mordor sebelum semuanya terlambat.
Ya, ini adalah tugas yang berat, namun untungnya Frodo tidak melakukan
perjalan berbahayanya seorang diri, ada kawan-kawannya, Sam (Sean
Astin), Merry (Dominic Monaghan) dan Pippin (Billy Boyd) sesesama bangsa
hobbit yang menemaninya, plus kehadiran Gandalf the Grey (Ian McKellen)
sang penyihir bijaksana, Legolas (Orlando Bloom) si Peri, Gimli
(John-Rhys Davies) dari bangsa kurcaci, serta Aaragon (Viggo Mortensen)
keturunan Isildur dan Boromir (Sean Bean) putra Gondor dari ras manusia,
ya untuk kedua kalinya setelah 2500 tahun seluruh ras kembali bersatu,
bahu membahu mencegah ambisi the Dark Lord, Sauron menguasai jagad
middle earth untuk kedua kalinya.
14 tahun lalu, tepatnya pada Agustus 1997 ketika Peter Jackson bersama
visual effects art director sekaligus sahabatnya Christian Rivers
memulai mengerjakan stroyboard proyek ambisiusnya, trilogi Lord of The
Ring, mungkin tidak ada seorangpun yang pernah menyangka bahwa nantinya
sutradara Braindead ini akan menghasilkan salah satu franchise
terdahsyat dalam sejarah perfilman dunia yang bahkan popularitasnya
mampu menandingi kedigdayaan Star Wars sekalipun, apalagi waktu itu
Jackson baru saja vakum 5 tahun paska film terakhirnya, The Frighteners.
Jackson tidak hanya sukses ‘menyulap’ budget US$ 93 juta dollar yang
digelontrorkan kepadanya menjadi perolehan box-office fantastis sebesar
US$ 870 juta dalam peredarannya di seluruh dunia, namun juga mampu
memuaskan para kritikus dan penggemar novelnya dengan sajian epik
fantasy-adventure memukau, termasuk memenangkan 4 Oscar dan 5
penghargaan BAFTA, bahkan J. R. R. Tolkien akan tersenyum lebar di
kuburnya melihat bagaimana Jackson memoles kembali febel klasiknya itu.
Kisah The Lord of the Rings: The Fellowship of the Ring milik Tolkien
memang pada dasarnya sudah menjadi bahan bacaan sangat menarik, namun
bagaimana Peter Jackson mengodok kembali tiap lembar halaman novel
setebal 432 halaman menjadi naskah film sepanjang 178 menit (208 menit
versi extended-nya) versinya sendiri dan menciptakan ulang dunia
middle-earth itulah yang kemudian menjadi luar biasa.
Seperti kebanyakan film adaptasi novel lainnya, Jackson juga sudah
menyesuaikan naskah yang ditulisnya bersama Fran Walsh dan Philippa
Boyens untuk dapat di konversi ke versi live action, tentu saja
dikarenakan tidak mungkin semua bagian cerita dalam novelnya dapat
diangkut, Jackson kemudian memangkasnya menjadi lebih ringkas,
memilah-milah mana yang penting untuk dimasukan, mengkompres timeline
nya menjadi jauh lebih pendek, seperti salah satu adegan dimana Gandalf
seharusnya menghabiskan waktu 17 tahun paska ia menyerahkan one ring
kepada frodo sebelum akhirnya kembali ke Bags End. dan termasuk
menghilangkan salah satu tokoh penting dalam novelnya, Tom Bombadil.
Toh, bagaimanapun Jackson merombaknya, The Lord of the Rings: The
Fellowship of the Ring versinya tetap mampu mengalir lancar dan mudah di
cerna terutama bagi mereka, para penonton yang belum membaca novelnya
sekalipun.
Sudah bukan rahasia lagi jika seorang Peter Jackson adalah sutradara
yang mengandrungi spesial efek, dan The Fellowship of the Ring tentunya
menjadi lahan ‘bermain’ sempurna baginya untuk dengan leluasa
memanfaatkan segala kecanggihan teknologi Computer Generatade Imagery
(CGI) untuk menghadirkan rentetan momen-momen dramatis, emosional nan
mendebarkan.
Lihat saja bagaimana disaat film ini membuka kisahnya dengan menampilkan
peperangan dahsyat antara pasukan kebaikan yang terdiri dari gabungan
ras melawan pasukan kejahatan yang dipimpin Sauron, atau disaat Gandalf
berhadapan dengan mahkluk mistis raksasa, Balrog di kegelapan tambang
Moria, atau bagaimana para aktor yang notabene memiliki ukuran tinggi
badan normal mampu di buat seukuran kaum Hobbit yang kecil. Ya,
adegan-adegan tersebut benar-benar dikemas dengant kualitas spesial efek
yang sangat mengagumkan, termasuk bagaimana Jackson memanfaatkan
benar-benar laskap alam kampung halamanya, Selandia baru yang cantik dan
‘perawan’ itu untuk diplotnya menjadi bagian dari keajaiban dunia
Middle Earth.
Masih belum cukup? Maka komposer Howard Shore dengan gabungan beberapa
orkestra memberikan sentuhan akhir, sebuah iringan music score megah
yang begitu pas mengiringi perjalanan para pembawa cincin.
Kebanyakan film dengan banyak karakter biasanya cenderung kedodoron
untuk dapat menyeimbangan peran masing-masing, tapi disini Jackson mampu
menghadirkan sebuah ensemble cast sempurna. Memaksimalkan peran setiap
karakternya dengan baik, sesuai porsi mereka masing-masing, bahkan
karkater paling kecil pun mampu memberikan pengaruh signifikan tehadap
berkembangnya cerita kedepan. Tentu saja Fellowship of the Ring akan
memberikan jatah sedikit lebih banyak kepada Elijah Wood yang didapuk
sebagai the ringbearer.
Sebagai volume pembuka dari rangakaian epik trilogi The Lord of the
Rings, The Fellowship of the Ring jelas sudah memulainya dengan sangat
baik. Peter Jackson sepertinya tahu benar bagaimana menjadikan kisah
klasik abadi milik Tolkien ini sebagai sebuah sajian live action fantasi
modern yang mampu dicintai oleh setiap penontonnya, baik itu fans
novelnya atau hanya sekedar penonton biasa.
DOWNLOAD FILM The Lord of the Rings: The Fellowship of the Ring Extended Untuk HP Smartphone, Android, Tablet dan PC
Download Film Fellowship of the Ring 2001 BRRip EXTENDED Subtitle Indonesia MP4 High Quality:
File Format: mp4
Video Encode: AVC (H.264)
Audio Encode: AAC (Stereo)
Resolusi: 640x264
Durasi: 3 Jam - 48 Menit - 18 Detik
Ukuran: 487 mb
SS:
Download Single Link:
TF:
http://www.tusfiles.net/lllsj7d10erd
UF:
http://adf.ly/pc9ew
HF:
http://adf.ly/pc9ex
UP:
http://adf.ly/pc9ey
Subtitle:
br-extended-lotr-2001.zip
Bahasa: Indonesia [Manual]
Format : SUB & SRT
Subtitle By: rizaladam
Download Film Fellowship of the Ring 2001 BRRip EXTENDED Subtitle Indonesia AVI Normal Quality:
File Format : avi
Video Encode: MPEG4 (Xvid)
Audio Encode: MP3 (Mono)
Resolusi: 500x230
Durasi: 3 Jam - 48 Menit - 18 Detik
Ukuran: 366 mb
SS:
Download Single Link:
TF:
http://www.tusfiles.net/vzrnbam2n7wa
UF:
http://adf.ly/pc9ez
HF:
http://adf.ly/pc9f0
UP:
http://adf.ly/pc9f1
Subtitle:
br-extended-lotr-2001.zip
Bahasa: Indonesia [Manual]
Format : SUB & SRT
Subtitle By: rizaladam
Download The Lord of the Rings: The Fellowship of the Ring Extended HD BluRay 720p
Download Disini
atau
http://files.indowebster.com/download/files/dean_idfl_us_lotr1_2001_extended_720p_shaanig_part1
http://files.indowebster.com/download/files/dean_idfl_us_lotr1_2001_extended_720p_shaanig_part2